“Komitmen pimpinan perguruan tinggi sangat penting dalam proses transformasi digital di perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus agile, inovatif, adaptif, serta membuka pikiran dengan dunia luar. Selain itu harus berani melakukan experiment untuk mendapatkan best learning method mengunakan teknologi digital,” ujar Mury.
HUMAS USU - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, menyebutkan jika perkembangan teknologi digital sudah merambah dunia pendidikan tinggi. Adanya pandemi Covid-19 juga dinilai mendorong penggunaan teknologi digital semakin banyak.
“Perkembangan teknologi digital yang pesat harus diikuti oleh kampus. Kampus harus adaptif. Tidak bisa lagi kita menggunakan metode lama. Proses pembelajaran di kampus sudah harus bertransformasi menggunakan teknologi digital,” ujar Mury saat menjadi pembicara pada World Class Professor (WCP) dengan tajuk Digitalize University on USU, secara daring, Selasa (28/9/2021).
Muryanto Amin memaparkan bagaimana peran kampus agar mendorong sivitas akademika bertransformasi menuju penggunaan teknologi digital. Ia menyebutkan kampus merespons perkembangan teknologi digital dengan bijak agar dapat memenuhi kualifikasi sumber daya yang dibutuhkan oleh pasar.
“Komitmen pimpinan perguruan tinggi sangat penting dalam proses transformasi digital di perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus agile, inovatif, adaptif, serta membuka fikiran dengan dunia luar. Selain itu harus berani melakukan experiment untuk mendapatkan best learning method mengunakan teknologi digital,” ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan Mury, kampus akan menghadapi tantangan dalam masa perkembangan teknologi. Tantangan tersebut berasal dari dalam dan luar kampus itu sendiri. Proses transformasi dari analog menjadi digital membutuhkan waktu dan harus dilakukan dengan konsisten.
Budaya digital menurutnya harus ditanamkan sesegera mungkin di kampus. Penerapan teknologi digital tidak hanya ditunjukkan dalam penggunaan gawai, tapi juga didukung dengan penerapan kurikulum, akreditasi, serta rencana belajar yang menyokong penerapan teknologi digital secara luas di kampus. Peran dosen dan mahasiswa juga sangat dibutuhkan dalam hal ini sebagai pengguna teknologi digital.
“Setidaknya kita menjadi smart digital user. Mahasiswa dan dosen dapat memaksimalkan penggunaan teknologi digital. Terkadang hambatan kita adalah masih banyak dosen yang belum familiar menggunakan teknologi digital. Sehingga keilmuan tersebut tidak dapat tersampaikan kepada mahasiswa dengan baik,” ujarnya.
Muryanto menambahkan jika saat ini banyak pekerjaan yang telah digantikan dengan teknologi digital. Saat ini, penggunaan robot sebagai kasir, perawat, hingga pelayan restoran sudah mulai bermunculan. Ia juga mencontohkan bagaimana Tesla dan Google telah meluncurkan teknologi mutakhir, seperti mobil dan bus tanpa sopir. Tentu ini menjadi bahan renungan bagaimana kampus dapat menyiapkan lulusan unggul yang dapat mengikuti perkembangan zaman.
Dalam upaya tersebut, Muryanto Amin juga mendorong agar proses belajar mengajar mengkolaborasikan sisi teoritis dan praktis. Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah secara langsung untuk mendapatkan pengalaman. Penggabungan aspek teoritis dan praktis dinilai menjadi resep yang jitu untuk menyiapakan lulusan yang unggul.
USU sebagai perguruan tinggi melalui tagline Transformation Towards the Ultimate fokus terhadap transformasi sumber daya yang sesuai dengan permintaan industri. Meski saat ini sedang dalam tahap pengembangan, ia meyakini digitalisasi kampus di USU akan menunjukkan hasil setidaknya dalam dua tahun.
"Transformation Towards the Ultimate dalam digitalisasi kampus USU mengedepankan kompetensi digital, penggunaan digital yang berkelanjutan, dan literasi digital. Dengan menggunakan teknologi digital akan membantu sivitas akademika untuk menyampaikan ide, gagasan, serta opini secara luas dalam waktu yang singkat," jelasnya.
Bentuk pelaksanaan digitalisasi kampus di USU diwujudkan dengan pembuatan sistem satu akses untuk seluruh kebutuhan sivitas akademika. Selain itu juga mendorong agar program studi kembali merekonstruksi metode pembelajaran serta kurikulumnya.
Sumber: Humas USU
Kontributor: Roni Hikmah Ramadhan