USU menduduki urutan tujuh di Indonesia atau peringkat 708 dunia. Khusus untuk kategori Research, USU menunjukkan urutan sedikit lebih baik yaitu berada pada 325 dunia atau peringkat 6 nasional. Kinerja ini didukung oleh riset pada bidang Agricultural and Biological Science yang merupakan urutan pertama di Indonesia.
MEDAN-HUMAS USU: Universitas Sumatera Utara (USU) menunjukkan konsistensi dalam mengembangkan dan melakukan transformasi. Salah satu hasil dari upaya tersebut USU menempati posisi tujuh berdasarkan penilaian Scimago Institution Rank (SIR). Hasil ini diumumkan melalui laman resmi lembaga penilaian tersebut.
USU menduduki urutan tujuh di Indonesia atau peringkat 708 dunia. Khusus untuk kategori Research, USU menunjukkan urutan sedikit lebih baik yaitu berada pada 325 dunia atau peringkat 6 nasional. Kinerja ini didukung oleh riset pada bidang Agricultural and Biological Science yang merupakan urutan pertama di Indonesia.
Secara berkala, SIR melakukan publikasi peringkat institusi perguruan tinggi. Penilaian berdasarkan 3 kelompok indikator yaitu Research dengan bobot nilai 50%, Innovation dengan bobot nilai 30%, dan Societal dengan bobot nilai 20%.
Capaian ini merupakan modal yang baik bagi USU dalam usaha menjadi universitas berkelas dunia (World Class University).
Rektor USU Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, menyebutkan jika momentum ini harus dijaga. Pasalnya, dengan adanya pengumuman ini menjadi motivasi bagi USU untuk semakin mengukuhkan kiprahnya di level internasional. Meski membutuhkan tenaga lebih, tapi ia optimis USU dapat menorehkan catatan lebih baik kedepannya.
“Ini menjadi momentum bagi kita dan harus kita jaga terus. Jangan sampai semangat ini menjadi kendur. Kita tahu perjuangan kita berat, namun bukan berarti tidak mungkin. Secara bertahap kita akan menyelesaikan kekurangan yang ada untuk memaksimalkan hasil ke depannya”, ujar Muryanto Amin.
Ia juga berharap agar sivitas akademika USU dapat bekerja sama dan bersinergi dalam hal ini. Menurutnya, upaya peningkatan kapasitas USU tidak akan terjadi selama tidak adanya komunikasi dan koordinasi diantara lembaga yang ada.
Dikonfirmasi pada waktu yang sama, Ketua Tim Percepatan World Class University (WCU) USU, Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita ST., MT. menyebutkan hasil ini bisa menjadi dasar USU untuk menetapkan program. Program USU kedepannya harus dapat memberikan dampak pada peningkatan peringkat USU diantara perguruan tinggi di dunia.
“Capaian masing masing indikator dan bidang riset terbaik pada SIR dijadikan sebagai baseline dalam menyusun program pengembangan USU di masa depan. Hasil Scimago ini digunakan untuk membuat prioritas pengembangan riset kolaborasi dan menentukan bidang mana saja yang harus diperkuat,” ujarnya.
Ia mencontohkan bidang Humaniora yang harus mendapat perhatian khusus ke depan agar dapat mengejar ketertinggalan dari bidang Science dan Medicine. Atas dasar ini, USU sedang giat menggunakan keunggulan disetiap bidang yang ada untuk mengajak universitas lainnya dalam melakukan kolaborasi riset dan akademik.
Tidak hanya melalui lembaga penilaian SIR, USU saat ini juga mengikuti proses penilaian di beberapa lembaga pemeringkatan baik nasional maupun internasional. Diantaranya Quacquarelli Symonds World University Rankings, Times Higher Educatioan University Ranking, hingga pemeringkatan perguruan tinggi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (RR)
Sumber: usu.ac.id